Reportactual.com – Semalam dia dioperasi transplantasi hati untuk ayahanda tercinta yg terbaring sejak 21 januari krn sakit liver… namun, sebelum hati itu berpindah, ayahanda diketahui mengalami infeksi usus… sehingga dada yg sdh terbuka harus dijahit kembali…
Seperti sudah kita ketahui bahwa ananda Hudzaifah bertekad dengan ikhlas hendak berikhtiar mendonorkan sebagian hatinya, untuk menolong sang ayah yang menderita sakit dengan cara transplantasi hati.
Taqdir menentukan bahwa ayahanda tercinta harus berpulang ke rahmatullah pada pukul 01.05 dini hari di RSCM tgl 6 Februari 2017… jenazah dimakamkan di karawang di lingkungan sekolah Lampu Iman…
Ternyata…. setelah kak hudzaifah mengetahui kabar tentang ayahanda, maka dia ingin melihat ayahnya untuk yg terakhir kalinya…
Dengan luka jahitan di dada yg masih basah, tidak menyurutkan keinginannya untuk melihat ayahanda tercinta..
Shubhanallah.. Sungguh kisah nyata yang sangat mengharukan, dan memaksa butiran butiran air memetes dipojok mata, membaca kisah ini, beginilah sesungguhnya ikatan hati dan kasih sayang yg kuat terbina antara seorang anak dan ayahnya… inilah contoh yg tidak semua orang tua beruntung mendapatkannya… seorang anak yang sholih, yg berbakti….. anak yg menyayangi orang tuanya melebihi rasa sayang akan dirinya sendiri…
Tidak mudah untuk mendapatkan anak sholih seperti ananda hudzaifah… seringnya anak mengabaikan orang tua, memperebutkan harta, dan membuat masalah…. Anak yg sholih krn dididik oleh orang tua yg sholih….. dan ustadz Muhammad Taufik Ridlo telah membuktikannya mendapatkan bakti dari putra sholihnya.
Barakallah yaa ustadz… yaa ananda Hudzaifah..Bersabarlah dengan ujian dan taqdir dari Allah SWT ini..
Semoga Allah menerima amal ibadah almarhum, mengampuni dosa beliau, menempatkan beliau bersama orang2 sholih di surgaNya ..aamiin
Ananda Hudzaifah, semoga Allah mencintaimu krn cintamu kpd kedua orang tuamu… tetaplah menjadi anak yg sholih, kuat dan tegar….menjadi teladan semua orang ”
Birrul Walidain بِرِّ الْوَالِدَيْنِ merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia meskipun mereka tidak beriman. Manakala wajibatul walid (kewajipan orang tua) adalah untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat berbakti kepadanya seperti sabda Nabi SAW., “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk boleh berbakti kepadanya”.
“Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapa“. (QS. An Nisa’ : 36).
“Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya semata-mata dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada mereka (sebarang perkataan kasar) sekalipun perkataan “Ha” dan janganlah engkau menengking menyergah mereka, tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun).“. (QS. Al Isra’: 23).
Reportactual.com
Leave a Reply