Reportactual.com – Para astronom menemukan sistem tata surya dengan planet yang mengitarinya. Mirip seperti bumi dengan matahari. Sistem tata surya tersebut pun hanya berjarak 39 tahun cahaya dari bumi.
Ada tujuh planet mirip bumi yang ditemukan. Semuanya mengorbit dekat dengan bintang yang diberi nama Trappist-1. Dari tujuh planet itu, tiga di antaranya berada dalam kondisi baik. Bahkan, para ilmuan memperkirakan di tiga planet tersebut mungkin ada kehidupan. ”Ini hanya permulaan,” kata mereka. Semua planet tersebut diperkirakan memiliki air di permukaannya. Air adalah salah satu komponen kunci untuk kehidupan.
Sampai saat ini, belum pernah ditemukan sistem tata surya dengan banyak jumlah planet dan memiliki bentuk serupa dengan bumi. Berdasar perkiraan, planet-planet tersebut punya permukaan barbatu dan enam di antaranya bertemperatur antara 0-100 derajat Celsius.
”Sekarang kita punya tujuh planet yang bisa dipelajari dengan lebih mendalam. Ini adalah sesuatu yang sudah kami lakukan,” ujar Michaël Gillon penulis sekaligus kepala peneliti astrologi di Universitas Liège, Belgia. ”Kita akan mendengar lebih banyak lagi mengenai sistem tata surya yang baru kami temukan ini dalam beberapa bulan dan tahun kedepan,” sambungnya.
Masing-masing planet, yang berlabel 1b-1h, ditemukan via teleskop dengan metode transit. Mereka menggunakan teleskop milik Universitas Liverpool John Moores di La Palma serta Spitzer Space Telescope punya NASA.
Apakah ada kehidupan di planet-planet tersebut? Disebutkan Dr Amaury Triaud, wakil kepala penelitian, para peneliti tidak bisa langsung mengetahui jenis kehidupan yang ada di sana. ”Kami hanya mengatahui kalau tata surya tersebut usianya lebih dari 500 miliar tahun. Dan, usia planetnya sepertinya sama. Namun, sampai saat ini kami belum mengetahui apakah benar-benar ada air dan kehidupan di sana,” katanya.
Tim peneliti sekarang sudah menggunakan teleskop yang lebih besar yang tersebar di seluruh penjuru bumi untuk mengetahui mengenai atmosfir dan tanda kehidupan di planet-planet tersebut. ”Beberapa jenis molekul yang berbeda dan jenis atmosfir, bisa menjadi petunjuk mengenai kehidupan di sana,” ulas Gillon. ”Adanya zat metan, air, oksigen, dan karbon dioksida juga indikator kuat.” (BBC/CNN/DAILYMAIL/tia)
Sumber berita JawaPos.com
Leave a Reply