Reportactual.com – Salman bin Abdulaziz Al Saud baru akan tiba di Indonesia pada 1 Maret. Namun, hiruk pikuk persiapan kedatangan sang raja Kerajaan Arab Saudi tersebut terasa semakin heboh Lebih dari seratus personel sudah datang. Pun demikian peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan raja 81 tahun itu, sudah tiba di Jakarta dan Bali.
Semua didatangkan langsung dari Arab Saudi. Di antaranya adalah tangga motorized (tangga berjalan) dan mobil Mercy tipe S600. Secara bergelombang, personel dan barang-barang tersebut datang sejak 15 Februari lalu sampai kemarin (23/2).
Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi menyampaikan, empat pesawat kargo dari Saudi datang ke Indonesia dalam tiga hari terakhir. Mereka membawa peralatan khusus untuk melengkapi fasilitas yang disediakan di Indonesia.
“Seperti eskalator portabel. Lalu mobil ada juga,” katanya saat dihubungi kemarin (23/2). “Mungkin karena usia Raja Salman yang sudah berumur ya, jadi dinilai perlu,” lanjut dia.
Pada 15 Februari lalu, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 135 personel dari Saudi datang lebih dulu. Mereka bertugas melakukan koordinasi dengan pemerintah Indonesia. Rencananya, rombongan pesawat kargo kembali tiba di Indonesia pada 28 Februari. Ada tiga pesawat yang dijadwalkan mendarat di Halim. “Nanti mungkin seperti empat pesawat kargo lainnya. Tidak parkir. Dari Halim langsung ke Bali,” jelas Agus.
Raja Salman sendiri rencananya tiba pada 1 Maret di Lanud Halim dengan menggunakan empat pesawat bersama 1.500 orang, 10 menteri, dan 25 pangeran. Agus mengungkapkan, seluruh jadwal kedatangan rombongan tersebut masih dinamis. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Lanud Halim, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), dan maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines.
Direktur Operasional JAS Airport Services Subiyono menjelaskan, tangga khusus Raja Salman dan sejumlah perlengkapan lain milik rombongan kerajaan tiba di Bandara Halim dan Ngurah Rai sejak Selasa (21/2). Pengiriman itu berlangsung hingga kemarin.
Menurut Subiyono, salah satu kargo spektakuler yang diangkut adalah eskalator yang biasa digunakan Raja Salman. Tangga motorized itu diangkut pesawat Saudi Arabian (SV 6854) yang tiba di Halim Selasa lalu pukul 24.00 WIB. Perjalanan dilanjutkan menuju Denpasar Rabu pukul 07.00 Wita. “Kami secara khusus men-deploy main deck loader dari Cengkareng dengan kapasitas 32 ton untuk menaikkan dan menurunkan kargo mereka,” ujarnya.
Manajemen Saudi Arabian Airlines (SV), jelas Subiyono, telah memercayakan penanganan ground handling sepenuhnya kepada PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services). JAS akan melayani 20 penerbangan kerajaan yang dimulai 15 Februari 2017. Di Bali JAS melayani sembilan penerbangan SV. Jenis pesawat rombongan Kerajaan Saudi yang ditangani antara lain Boeing B747-400, B747 Freighter, B777, B757, dan B737-800.
CEO JAS Airport Services Adji Gunawan mengatakan, ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan tantangan dari Saudi Arabian Airlines kepada perusahaan nasional ground handling milik Indonesia. Pihaknya terus berupaya mempersiapkan segala sesuatu sematang-matangnya. “Harapan kami, semua berjalan lancar dan kedua negara bisa lebih meningkatkan hubungan kerja sama,” ucapnya.
Corporate Communications PT JAS Martha Lory Fransisca mengungkapkan, tangga pesawat yang dibawa cukup istimewa. Tangga tersebut berfungsi seperti eskalator portabel. Selain eskalator, perlengkapan yang menarik perhatian adalah dua mobil khusus untuk kendaraan selama di Indonesia. Dua mobil berjenis Mercy tipe S600 itu berada di Denpasar sejak 18 Februari lalu.
Mungkin jenis yang digunakan adalah S600 Guard dengan kemampuan istimewa. Mobil yang dikeluarkan Februari 2016 tersebut dirancang untuk mengatasi ancaman dari segala sisi, termasuk kolong mobil. Yang tentu turut dibekali kaca antipeluru.
S600 Guard dibekali mesin V12 twin-turbo dengan kapasitas 5.980 cc. Mesin itu mampu memuntahkan daya mencapai 530 tk dengan torsi puncak 830 Nm pada putaran 1.900 rpm. Kecepatan maksimal yang dibatasi secara elektrik mencapai 160 kpj.
Menanggapi fasilitas yang dibawa Raja Salman, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menganggap hal itu sesuatu yang lumrah, yang kerap dilakukan pemimpin negara saat kunjungan kenegaraan. “Tentu kita akan memfasilitasi semua yang bisa kita fasilitasi. Kita memberitahukan fasilitas yang kita miliki dan akan kita berikan. Apabila meminta lebih atau tidak cocok, mereka akan bawa sendiri. Itu wajar dan lumrah,” jelasnya.
Arrmanatha mengungkapkan, seluruh kunjungan kepala negara saat ini sudah memiliki SOP. Mulai pengamanan, logistik dari segi kelayakan hotel, hingga lainnya. Raja Salman dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Raja Salman juga akan mengunjungi Masjid Istiqlal sebelum terbang ke Bali.
Sumber berita JawaPos.com
Leave a Reply