Reportactual.com – Eskalasi politik menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta membuat banyak pihak khawatir. Dua pasangan calon, yakni Basuki-Djarot dan Anies-Sandi saat ini terus mengumpulkan dukungan untuk menang sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk masa lima tahun mendatang.
Kekhawatiran menganai nasib pilkada yang paling banyak mendapatkan perhatian secara nasional ini diungkapkan oleh Presiden PKS M Sohibul Iman saat menggelar jumpa pers di Resto Tahu Baxo Bu Pudji, Jalan Diponegoro No 14, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (25/3/2017) siang.
“Saya banyak mendapatkan pertanyaan, ada dari pengamat luar negeri. Banyak yang mengkhawatirkan Pilkada DKI ini karena tensinya sangat tinggi,” kata Iman.
Namun demikian, Iman menegaskan bahwa kontestasi yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta saat ini merupakan sebuah dinamika yang harus disikapi secara wajar.
Pihaknya yakin, dinamika yang terjadi pada masa mendatang tidak akan lebih meninggi lagi dari yang terjadi sekarang.
“Dinamika yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta tidak akan sangat tinggi. Sesungguhnya dinamika di Indonesia sehebat-hebatnya, karena Indonesia tidak mengenal tradisi-tradisi chaos, kudeta. Maka saya katakan Pilkada DKI akan berjalan dengan baik,” tandasnya.
Sebagai partai pengusung salah satu calon di Pilkada DKI Jakarta, lanjutnya, PKS mempunyai tanggung jawab dan kewajiban moral untuk menjaga kondusivitas ibu kota negara ini. Pihaknya meyakini di balik meiningkatnya eskalasi di Jakarta, ada pihak yang sengaja memperkeruh suasana.
“Soal spanduk-spanduk provokatif, kami juga mencari siapa sesungguhnya yang memasang. Dalam pilkada pasti ada pihak lain yang ingin mencari keuntungan dengan situasi ini. Kami PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung punya kewajiban moral untuk menjaga kondusivitas,” ungkapnya.
Sementara saat ditanya mengenai sikap PKS terhadap gerakan menolak untuk menyalati jenazah bagi pendukung calon tertentu, ia menegaskan bahwa pihaknya menolak hal itu.
PKS dan kandidat yang diusungnya, yakni Anies dan Sandi sudah berkali-kali meyakinkan hal itu tidak dibenarkan.
“Kami tegaskan dan ini sudah berkali-kali kita nyatakan. Kita akan tetap menjalankan kewajiban sebagai muslim terhadap yang meninggal meskipun berbeda pilihan,” pungkasnya.
Sumber berita Kompas.com
Leave a Reply