Reportactual.com – Pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Bogor punya tempat mangkal baru. Yakni, pintu Tol Gunungputri, Kampung Pojok, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri. Hal tersebut meresahkan warga setempat.
Padahal, lokasi mangkal para PSK yang mngincar sopir truk maupun bus itu tak jauh dari Kantor Desa Gunungputri. Mulai pukul 23:00, para PSK yang rata-rata berusia 35 hingga 50 tahun alias setengah tua itu mulai nongkrong di pembatas jalan pintu tol.
Warga sekitar, Susanto (43) menuturkan, PSK ini mulai muncul sejak dua tahun lalu. Awalnya tidak terlalu banyak, namun karena dibiarkan jumlahnya semakin bertambah.
“Mereka biasanya melakukan transaksi di bangunan dekat pinggiran danau Gunungputri atau langsung dibawa sopir, tergantung kesepakatan,” ujarnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group), Jumat (31/03).
Susanto mengaku pernah berpura-pura sebagai konsumen untuk mengetahui kebenarannya. Ternyata praktek prostitusi itu memang ada. “Awalnya saya takut salah faham, karena ada juga yang berjilbab. Saat saya cek, ternyata benar adanya,” ucapnya.
Tarif yang ditawarkan para PSK ini, sambungnya, kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Saat konsumen membayar Rp 25 ribu, PSK hanya melayani seadanya. Tapi, kalau Rp 50 ribu, konsumen bisa bercinta dengan PSK.
Merasa tidak nyaman, mereka meminta aparat berwajib turun tangan melakukan penertiban. “Saya yakin, ini (tempat, red) akan jadi lokalisasi baru jika dibiarkan,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Gunungputri, Kompol Niih Hadiwijaya mengatakan, mereka akan melakukan penyelidikan. Sebab, mereka mendapat informasi dari warga yang mengeluhkan aktivitas itu. “Selama ini belum ada laporan dari warga maupun RT/RW. Nanti bisa kami lakukan penyelidikan,” terangnya.
Sumber JawaPos.com
pesen