Reportactual.com – Para jemaat An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan anggota Tarekat Naqsabandiyah di Padang, Sumatera Barat sudah merayakan Idul Fitri 1438 Hijriah pada hari ini, Sabtu (24/6/2017).
Anggota Jemaat An-Nadzir, yang identik dengan rambut bercat pirang, melaksanakan salat Idul Fitri di Lapangan Desa Mawang, Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Sabtu pagi tadi.
Mereka selama ini memang terbiasa setiap tahun menetapkan tanggal 1 Syawal berdasarkan perhitungan bulan dan tanda-tanda alam seperti pasang surut air laut. Perhitungan itu tidak mengikuti penetapan 1 Syawal sebagaimana yang diberlakukan oleh Kementerian Agama.
“Sesuai dengan tanda-tanda alam, maka kami menyakini 1 Syawal jatuh pada hari ini, dan tentu kami berlebaran serta melaksanakan shalat Id di lapangan,” kata pemimpin Jamaah An-Nadzir, Ustadz Lukman sebagaimana dilansir Antara.
Sejak subuh pagi tadi, anggota jamaah ini telah berbondong-bondong menuju lapangan. Para jemaat lelaki mengenakan jubah pakaian berwarna hitam dengan sorban di kepala. Sementara para jemaat perempuan mengenakan pakaian terusan berwarna hitam dengan cadar menutupi wajah.
Di lapangan tempat mereka setiap tahun melaksanakan salat Idul Fitri, ada beberapa pohon kurma, yang tumbuh normal tapi tidak berbuah.
Lukman menyampaikan khotbah shalat Id. Usai shalat, jamaah saling berjabat tangan hingga berpelukan satu sama lain, lalu pulang ke perkampungan masing-masing. Beberapa di antara mereka pulang menggunakan rakit melewati danau untuk menuju ke rumah yang berada tidak jauh dari lapangan itu.
Sementara itu, di tempat lain, ratusan jemaat Tarekat Naqsabandiyah memenuhi Musala Baitul Makmur di Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat, juga untuk melaksanakan salat Idul Fitri 1438 Hijriah pada Sabtu pagi tadi.
Mereka sudah berdatangan ke Musala Baitul Makmur sejak pukul 06.30 WIB Sabtu pagi. Salat Idul Fitri dipimpin oleh imam besar tarekat ini, Syafri Malin Mudo. Syafri membacakan khotbah menggunakan bahasa Arab di depan anggota tarekatnya.
Syafri, yang juga pemimpin jamaah Naqsabandiyah Sumatera Barat, mengapresiasi kedatangan jamaah dari luar Padang ke Musala Baitul Makmur. Menurut dia, kedatangan mereka akan semakin memperkuat persatuan dan silaturahmi antar-umat.
Dia juga menyebutkan bahwa selain di Musala Baitul Makmur Pauh, jemaat Naqsabandiyah juga melaksanakan salat Idul Fitri di masjid dan musala lainnya di Sumatera Barat, yakni di kawasan Kuranji, Pauh, Koto Tangah dan Solok, pada hari yang sama.
“Tidak ada yang berbeda, rata-rata jamaah masih kaum dewasa dan tua saja,” kata Novia, salah satu anggota Tarekat Naqsabandiyah.
Ia menambahkan kebanyakan jamaah tarekat ini berasal dari Padang, terutama asal kawasan Kuranji dan Pauh.
Adapun Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Japeri Jarap mengimbau kepada umat Islam di daerahnya untuk menghormati komunitas yang merayakan Idul Fitri lebih awal tersebut.
“Tentunya ada yang berlebaran Sabtu, dan Minggu, semuanya umat muslim perlu menghormatinya,” kata dia.
Pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan Islam menurut rencana baru akan melaksanakan sidang isbat setelah pemantauan hilal pada Sabtu petang nanti untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1438 Hijriah.
Leave a Reply