Reportactual.com – Nama Muhammad Farhan, 19, beberapa hari ini kerap dibicarakan. Penyebabnya, video saat dia di-bully di kampus Gunadarma, Depok, oleh teman sejurusannya viral. Video itu mengundang simpati Karena dia sempat disebut-sebut sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Namun, belakangan Ibunda Farhan muncul dan memastikan anaknya bukan ABK. Bahkan, dia sangat terpukul saat mendengar Farhan dicap ABK. Lalu sebetulnya, bagaimana sosok Farhan?
Rabu (19/7) malam di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Farhan memang sosok yang sedikit berbeda dengan remaja pada umumnya. Dia adalah remaja yang tertutup atau introvert, namun tetap bisa berinteraksi dengan orang dan lingkungan di sekitarnya.
Itulah kenapa, dia tidak mau disebut sebagai ABK. Farhan lebih senang disebut dengan julukan Si Kutu Buku. Betapa tidak, Farhan mengaku sudah bisa membaca di usia dua tahun. Dia mulai membaca majalah, koran, atau buku apa saja yang aja.
Farhan memang gemar membaca buku. Dia tidak pernah melepaskan diri dari buku dan gadgetnya. Saat dijumpai di rumahnya, Farhan sedang asyik membaca buku dan belajar.
“Saya sedang belajar karena besok mau Ujian Akhir Semester (UAS). Jadi, jangan ganggu lama-lama ya,” katanya lugu sambil tersenyum, Rabu (19/7).
Farhan bercerita, UAS yang akan dihadapi adalah algoritma, fisika dasar, fisika kimia, sampai Bahasa Inggris. Dia mengaku hobinya adalah belajar dan membaca buku.
“Paling senang belajar. Suka baca buku. Dari umur dua tahun sudah suka baca,” katanya.
Hampir semua buku dibacanya. Mulai buku novel bertema fiksi, detektif, horor, hingga sejarah. Saat ditanya masing-masing judulnya, Farhan pun antusias dan tahu seluruh alur ceritanya.
“Bacanya tergantung apa yang lagi ingin dibaca. Tapi paling suka novel. Novelnya fiksi horor seperti Ghostbumps. Detektif suka Sherlock Holmes lalu Agatha Christy. Sejarah juga suka,” ungkapnya.
Saat belajar, Farhan selalu tak lepas dari buku dan laptopnya. Dia belajar usai Mahgrib hingga larut malam. Kemudian, dilanjutkan kembali usai salat Subuh.
“Terus, nonstop kalau lagi iseng, paling suka belajar soal program komputer. Jadi itu yang bikin saya terus semangat kuliah,” katanya.
Farhan memang tidak bisa disebut ABK karena dia bisa berinteraksi dengan orang lain. Farhan juga menyapa setiap orang yang ditemuinya dengan sopan dan tersenyum. Namun, dia seperti memiliki dunia sendiri saat membaca buku dan belajar.
Leave a Reply