Reportactual.com – KARANGANYAR- Tokoh Islam di Karanganyar menyayangkan langkah Juliyatmono menceraikan Rohadi Widodo dan memilih Rober Christanto dari PDIP. Mereka sebetulnya berharap pasangan itu tetap maju meneruskan kepemimpinan. “Kami sayangkan pisahnya pasangan itu dan banyak pertanyaan senada di masyarakat soal itu. Kenapa Juliyatmono tega pisah dengan Rohadi.
Sampai detik terakhir tidak ada isu pecah kongsi sedikit pun, bahkan ketika ketemu di forum Majelis Ulama sekalipun,” kata Syamsuri, Ketua Muhammadiyah Karanganyar, kemarin. Kepada Suara Merdeka, dia mengatakan, pihaknya sudah bertemu para tokoh Islam lainnya di forum MUI maupun FKUB, semua memperbincangkan alasan Juliyatmono.
Sebab, dia yang memegang peranan soal itu. Tidak mungkin DPP memutuskan tanpa masukan dari bawah. DPP tidak kenal siapa yang akan mendampingi Juliyatmono. Sehingga wajar jika berkembang isu kalau Juliyatmono terlalu pragmatis menyikapi pilkada, sehingga harus menggandeng orang yang siap secara material untuk menanggung biaya politik pilkada.
Namun dia lupa bahwa Juliyatmono- Rohadi juga dinilai membawa misi lain untuk membawa Karanganyar dalam kehidupan agama yang tenang. “Saya tidak menyangka dan tidak bisa menyalahkan orang berpendapat seperti itu. Yang tahu apa di belakang semua itu adalah Pak Juli. Yang jelas, dia sudah membuat kecewa banyak orang, yang berharap dia mempertahankan pasangan yang sudah baik.”
Tak Perlu Resah
Tentang sikap Muhammadiyah, Syamsuri mengatakan, organisasinya sudah lepas dari politik praktis sejak dulu. Karena itu, tidak ada instruksi apapun dalam pilkada. Semua dikembalikan ke warga Muhammadiyah. Sementara itu, Sekda Samsi mengatakan, tidak perlu birokrasi resah soal pilkada. Asal birokrasi mempertahankan netralitas dalam memilih dan dipilih, maka semua akan berjalan baik dan tidak akan resah. Semua harus netral bersikap.
“Tidak perlu resah, birokrasi netral dan memilih itu hanya sepersekian menit di dalam bilik tertutup, sehingga yang harus diingat birokrasi tugasnya memberikan pelayanan pada masyarakat, itu sudah cukup. Soal pilkada sudah ada yang mengurus,” kata dia. Soal pilihan Juliyatmono di pilkada sempat menjadi perbincangan hangat di kantin belakang Pemkab Karanganyar.
Rata-rata mereka menyayangkan dan kaget dengan keputusan Juliyatmono menceraikan Rohadi dalam pilkada. Menurut mereka, sebetulnya tidak masalah siapa yang akan mendampingi Juliyatmono, namun selama ini tidak ada masalah dengan Rohadi dan para staf sudah cukup akrab dengan Rohadi, terutama yang biasa shalat bersama di masjid belakang Pemkab.
Sementara itu, Himpunan Wanita Katolik menegaskan agar wanita juga tegas dalam bersikap, termasuk soal politik, sehingga diharapkan suara wanita termasuk yang diperhitungkan dalam pilkada dan aspirasinya didengar dan diperhatikan.
Alhasil kini Rohadi maju didampingi Ida Retno Wahyuningsih seorang wanita cerdas dengan segudang prestasi dan siap menampung dan memperjuangkan aspirasi perempuan. Koalisi Kerakyatan yang didukung PKS dan Gerindra ini akan menjadi bumerang atas sikap tidak adil dan prakmatis yang ditunjukkan Juliatmono yg memilih menceraikan sepihak wakilnya yang setia dan memilih pasangan lain untuk maju kembali dalam Pilkada Karanganyar.
Sumber berita Facebook Karanganyar Menyapa
Leave a Reply