Reportactual.com – Ambarawa – Sabtu, 5 Maret 2022. Tim Humas DPD PKS Kabupaten Semarang berkolaborasi dengan tim humas DPD PKS Kabupaten Pekalongan melakukan reportase di sentra jajan khas kue serabi Ngampin. Kue serabi khas Kabupaten Semarang, tepatnya di Kecamatan Ambarawa, Desa Ngampin ini merupakan makanan yang telah melegenda sejak tahun 1970-an.
Di jalan raya Palagan arah ke Magelang ini, pasnya di desa Ngampin, berjajar penjual kue serabi ngampin. Lokasi kios para pedagang berada sekitar satu meter dari jalan raya. Tiap kios ini diberi nama dan nomor untuk memudahkan pembeli mengenali penjual langganan mereka.
Satu porsi mangkok serabi berisi lima kue serabi dengan varian tiga rasa. Yakni putih, rasa original. Hijau rasa pandan. Coklat, rasa gula merah. Kemudian ketiga varian rasa ini disiram dengan kuah santan hangat yang dibuat dari santan kelapa, gula merah, dan aroma daun pandan.
Harga satu porsi serabi sangat terjangkau. Rp 6.000,-. rata-rata seluruh penjual menjual dengan harga dan ukuran serabi yang sama. Namun jika ditambah tape atau ketan maka harganya menjadi Rp 8.000,-Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan persaingan harga yang sehat.
“Dulu awalnya kue ini dijual hanya satu tahun sekali di bulan Sya’ban, dua minggu sebelum Ramadhan. Acara ini bersamaan dengan acara sya’banan yang diramaikan dengan tampilan wayang dan ritual mandi bersama di Kali Jodo,” tutur Bu Watik, salah satu penjual serabi.
Bu Watik sudah berjualan serabi semenjak 15 tahun yang lalu. Ia belajar secara dari neneknya yang dulu juga berjualan kue ini.
Hingga saat ini, proses pembuatan dan penyajian kue serabi ngampin dilakukan secara tradisional. Adonan dibuat dengan bahan alami lalu dipanggang menggunakan tungku dan wajan kecil dari tanah liat. Dibakar menggunakan kayu sehingga aroma, tekstur, dan rasa kue ini begitu khas. Hal ini menjadikan kue yang ada semenjak dulu masih dilestarikan hingga kini.
Leave a Reply