Reportactual.com – Kab. semarang – Hari Kamis tanggal 17 November 2022 merupakan hari yang bersejarah bagi kabupaten semarang di tahun 2022. Hal ini tidak lain dikarenakan Kabupatena Semarang punya Gawe dalam rangka menyelenggarakan dan melestarikan permainan tradisional. Kegiatan yang diselenggarakan di Alun alun Bung Karno Kabupaten Semarang ini diikuti oleh 19 Kecamatan dan 177 peserta dari siswa tingkat Sekolah Dasar.
Kegiatan yang berTemakan “Dari Tradisi Menuju Prestasi” yang diprakarsai oleh Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Semarang ini baru pertama kali diselenggarakan dan satu-satu nya yang ada dalam sejarah Provinsi Jawa Tengah.
Jenis permainan yang dipertandingkan dalam Festival ini yaitu “Panca Main” yang diantaranya Egrang, Balapan Balok, Sreng, Serok Mancung, dan Plintengan. Peserta yang mengikuti pertandingan di Permainan Rakyat ini merupakan delegasi dari sekolah dasar yang mewakili kecamatan di kabupaten semarang. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Disdikbudpora kabupaten semarang, Kabidpora, Ketua KPOTI Jawa Tengah, DPRD Kabupaten Semarang Komisi D, Ketua KNPI Kabupaten Semarang, BRIN, serta POKDARWIS Desa Kandri dan Desa Gogik.
Acara pembukaan dilakukan oleh Bapak Sukaton Pratomo Prayitno, S.,H,M,H Kepala Disdikbudpora kabupaten semarang dan beliau juga memberikan arahan dalam sambutanya dengan memberikan apresiasi kepada KPOTI Kab. Semarang yang telah bekerjakeras dalam mengadakan kegiatan festival permainan tradisional sebagai permainan rakyat.
Selanjutnya beliau juga berpesan bahwa Perlu adanya kegiatan yang berkesinambungan yang memiliki tujuan untuk membangun karakter, wawasan kebangsaan dan prestasi melalui permainan tradisional.
Slamet Asnawi selaku Ketua KPOTI Kabupaten Semarang juga memiliki harapan besar bahwa permainan tradisional dalam Festival Permainan Rakyat Kabupaten Semarang ini tidak hanya sekedar permainan biasa, akan tetapi dapat dipertandingkan setiap tahun sebagai ajang pendamping dari POPDA yang ada di daerah maupun kabupaten/kota.
Hal ini selaras dengan informasi yang disampaikan oleh Fajar Awang Irawan bahwa perlu adanya penyamaan persepsi dan kesamaan tujuan untuk sama sama membawa dan melestarikan permainan tradisional supaya tetap eksis dan dimainkan oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian ditambahkan bahwa permainan tradisional bisa menjadi bagian kurikulum disekolah dasar dan masuk dalam muatan lokal dalam pembelajaran disekolah menurut Aji Tri Pamungkas. Sebagai hiburan juga ada penampilan pertunjukan tarian tradisional dari Papua yang dikoordinatori oleh Isabella Petege Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Kedepannya perlu adanya sosialisasi yang lebih menyeluruh dan tidak hanya sebatas di kabupaten semarang, melainkan bisa menyeluruh di wilayah Jawa Tengah sehingga permainan tradisional dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan dilestarikan demi anak cucu kita dimasa mendatang.
Leave a Reply