Laporan wartawan Reportactual.com Leo Addalah Siwaraki
Reportactual.com – Kabupaten Semarang – Ratusan guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Kekhasan SIT selama dua hari, Senin-Selasa (20-21/3) di Kompleks Pondok Pesantren Nurul Islam Tengaran, Kabupaten Semarang. Para peserta dibagi menjadi tiga kelas sesuai jenjangnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif program dari bidang Penjaminan Mutu Pendidikan JSIT Korda Semarang 2. Dengan kegiatan ini diharapkan seluruh guru SIT mampu mengimplementasikan pembelajaran kurikulum merdeka dengan baik ditambahkan nilai-nilai kekhasan pembelajaran SIT. Narasumber dalam kegiatan ini merupakan tim trainer dari Pusdiklat JSIT Indonesia, diantaranya Winarsih (jenjang TKIT), Widji Setyati (jenjang SDIT), dan Siti Nurjanah (jenjang SMPIT dan SMAIT).
Siti Nurjanah, salah satu narasumber yang juga Kepala SMPIT Robbani Kendal mengatakan bahwa dalam kurikulum merdeka belajar harus menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi peserta didik. Kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lingkungan lokal sehingga bisa tepat guna dan tepat sasaran.
“Kondisi lingkungan kita seperti apa harus tertuang dalam kurikulum operasional yang disusun untuk diterapkan. Pembelajaran dilakukan dengan kreatif, inovatif, dan menyenangkan, ungkap Siti Nurjanah.
Erna, salah satu peserta mengatakan bahwa pelatihan ini dibutuhkan oleh para guru karena ada sekolah yang sudah menjadi sekolah penggerak dan ada yang belum. Implementasinya pun juga bertahap misal untuk SD kelas 1 dan 4, sedang SMP di kelas 7. Dengan begitu, masih banyak guru yang belum mengimplementasikan kurikulum merdeka sebagian masih menggunakan kurikulum 13.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk upgrade keilmuan dalam pembelajaran sesuai perkembangan kurikulum. Mengingat implementasi kurikulum merdeka di tingkat satuan pendidikan berbeda-beda secara bertahap,” kata Erna.
Kegiatan pelatihan dikemas menarik oleh panitia. Tidak hanya teori atau mendengarkan penjelasan tetapi para peserta secara aktif mengikuti diskusi. Bahkan setiap sesi para peserta mempraktikkan pembahasan yang disampaikan.
Leave a Reply