TANDA TANDA HAJI YANG MABRUR
Reportactual.com – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mabrur memiliki arti diterima Allah atau baik. Secara harfiah, haji mabrur adalah haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima Allah SWT.
Sementara pengertian berdasarkan syar’i, haji mabrur merupakan haji yang telah melaksanakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dengan menjalankan syarat, kewajiban, rukun, serta menjauhi hal yang dilarang atau tidak diperkenankan.
Dalam hadits Riwayat Bukhari bahwa balasan yang pantas bagi orang yang memperoleh predikat haji mabrur adalah surga.
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya, “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Seseorang yang dapat meraih Haji Mabrur pasti memiliki ciri-ciri tersendiri.
Dia menyebut setidaknya ada tiga ciri orang bisa dikatakan haji mabrur.
1) Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
2) Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
3) Memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith‘amut tha‘am).
Pernyataan ini didasarkan pada keterangan hadits Nabi yang menjelaskan tentang haji mabrur. ada beberapa hadits Nabi yang memang secara spesifik menerangkan terkait ciri haji mabrur.
Salah satu hadits yang menerangkan terkait ciri-ciri haji mabrur sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya.
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur? Rasulullah menjawab, memberikan makanan dan menebarkan kedamaian”.
Dalam hadits lain berbunyi:
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya, “Rasulullah saw ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam bertutur kata.’
Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Hadits itu memberikan pemahaman bahwa orang yang memperoleh predikat haji mabrur tidak hanya berdampak baik kepada dirinya sendiri, tapi juga dapat memberi efek besar terhadap masyarakat di lingkungannya
Sementara, Hujjat-ul-Islam Sayyiduna Imam Muhammad Ghazali juga menyatakan ini adalah tanda-tanda haji diterima atau mabrur adalah sebagai berikut:
1. Jika seseorang mengalami kerugian atau masalah fisik atau keuangan, seorang haji harus menerimanya dengan keadaan apapun.
2. Seseorang haji harus meninggalkan dosa yang biasa dia lakukan., Taubatan Nashuha. Berhenti dari Makshiat, menyelesali, tidak mengulanginya lagi dan mengganti dengan ketaatan kepada Allah Swt.
3. Seseorang harus meninggalkan persahabatan dengan teman-temannya yang buruk dan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang berilmu dan shalih.
4. Seseorang harus meninggalkan pertemuan kesenangan dan ketidakpedulian, serta dia harus bergabung dengan pertemuan Zikir dan kesadaran. (Ihya-ul-‘Uloom, vol. 1, hlm. 354). Tidak menghalalkan segala cara dalam mencari kesenangan dunia. Lebih bersemangat dalam menunutut ilmu dan mendengarkan nasehat.
5. Setelah kembali ke negara asalnya, seseorang harus menjadi lebih Zuhud pada dunia dan memperhatikan akhirat; dan setelah melihat Baytullah dia harus bersiap untuk bertemu Rab-nya. (Ihya-ul-‘Uloom, vol. 1, hlm. 349).
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An’aam ayat 32)
Intinya Haji Mabrur itu dalam diri setelah pulang Haji, ada peningkatan yang signifikan dalam Habluminannasnya dan peningkatan dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt / Hablumminallahnya
Semoga saudara saudara kita yang telah dimampukan Allah Swt utk berangkat haji dan telah pulang Kembali ke tanah air mendapatkan dalam dirinya terdapat ciri ciri Haji Mabrur diatas..Aamiin
Leave a Reply